Posted by : cihuynutkid Monday 13 May 2013



Ternyata Jakarta bukan hanya memiliki Istana Merdeka dan Istana Negara yang masing-masing menyatu di Jalan Veteran dan Medan Merdeka Utara. Jauh sebelumnya, Gubernur Jendral VOC Jan Pieterzoon Coen telah membangun sebuah istana, meski lebih sering dikenal dengan sebutan kastil. Sayangnya,kastil itu kini telah tiada karena sudah dihancurkan oleh Gubernur Jendral Deandels, ketika dia memindahkan pusat kota ke sekitaran  Lapangan Banteng dan Gambir. Dahulu, dalam kastil ini berdiri bangunan seperti istana gubernur, rumah dewan penasehat, kepala seksi, kantor pengacara, tempat pembuatan roti, apotik, gereja dan banyak lagi, sampai rumah untuk bersenang-senang pun ada didalam kastil ini.
Deandels menghancurkan bangunan ini, karena pada saat itu, bangunan ini menjadi sarang penyakit, karena banyak kanal menjadi endapan lumpur. Batavia pada abad ke-18, setelah terjadi letusan Gunung Salak di Bogor, kanal-kanal terendap lumpur, sementara rumah rumah Belanda letaknya ditepi kanal. Akibatnya, terjadilah wabah endemik yang membawa penyakit mematikan. Batavia yang sebelumnya dijuluki Ratu dari Timur berubah menjadi kuburan Belanda.
Kemudian Deandels memindahkan pusat kota ke arah selatan yang bernama Weltevreden yang artinya kira kira sangat puas. Dan orang Belanda pun ramai ramai meninggalkan kotatua disekitaran Glodok. Welyevreden pun berkembang setelah berbagai tempat hiburan dibangun termasuk hotel, rumah makan dan pertokoan.
Kastil ini dulunya terletak disekitaran tidak jauh dari galangan kapal VOC yang kemudian menjadi Menara Syahbadar (kini Museum Bahari).



Source: "Waktu Belanda Mabuk Lahirlah Batavia" karya Alwi Shahab




Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

About

Menapaki tilas sejarah, seni, misteri, budaya, teknologi dan informasi umum

Total Pageviews

Recent Comments

Followers

- Copyright © bungpuyuh -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -